Senin, 30 Mei 2016

Contoh Teks Anekdot

Liputan Pengukuran Bencana Banjir Jakarta

Bencana banjir di Jakarta yang terjadi tahun 2013 ini besar, sehingga menjadi berita utama di berbagai media berita. Banyak media meliput banjir dengan memperlihatkan kondisi area yang terkena banjir.
Namun, jurnalis asing mengalami kesulitan dalam melaporkan besar banjir yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan 'centimeter', 'meter', 'inchi', namun lebih memilih untuk mengukur dengan satuan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran 'mata kaki', 'dengkul', 'betis', 'pinggang', dan 'dada'.

Struktur
·          Abstraksi  : liputan berita utama di berbagai media
·         Orientasi    : saat media-media meliput banjir dengan memperlihatkan kondisi
        area yang terkena banjir .
·         Krisis         : saat jurnalis asing melaporkan berita tentang  banjir yang melanda
                    dan kebingungan karena tidan mengukur dengan ukuran , centimeter,                                                    meter, inchi, akan tetapi orang jakarta menggunakan ukuran sendiri,
                    mata kaki, dengkul, betis, pinggang, dan dada.
·         Reaksi       : sang jurnalis asing kesulitan atau bingung melaporkan berita banjir.
Koda         : orang jakarta mengukur dengan ukuran sendiri  yaitu, mata kaki,
                    dengkul, betis, pinggang, dan dada .



Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan

Sesudah di adili di pengadilan, seorang napi muda akhirnya djebloskan ke dalam penjara. Hari pertama, napi kawakan menanyanya: "Umurmu masih muda begini kok sudah masuk penjara, kejahatan apa gerangan yang telah kamu lakukan?"

"Mencuri ikan", jawab napi muda itu dengan singkat.

Napi kawakan: "Kamu divonis berapa tahun?"

"Aku divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun."

Dengan rasa takjub napi kawakan itu menanya lebih jauh: "Mencuri ikan tak sampai dihukum seberat ini, masakan ikan yang kamu curi itu ikan paus?"

Napi muda: "Aku hanya membom ikan di dalam waduk, dengan sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan mengambang di permukaan air..."

Napi kawakan: "Ini kan termasuk kasus biasa, paling-paling kamu ditahan 2 hari saja."

Napi muda: "Inti persoalannya ialah, tak lama kemudian mengapung pula mayat beberapa orang penyelam..."

Napi kawakan: “ hahaha, pantas saja kamu masuk penjara, ternyata yang kamu bom tidak cuma ikan saja, melainkan manusia juga ikut terkena bom tersebut .’’

Dan akhirnya napi kawakan tercengang dan tertawa akan penjelasan napi muda tersebut. Situasi  kembali normal dan mereka bersama-sama berbincang-bincang dalam penjara.

Struktur
·         Abstraksi         : Setelah diadili napi muda di jebloskan kedalam penjara.
·         Orientasi          : Saat hari pertama di dalam penjara  dan napi kawakan bertanya                                                              kepada napi muda mengapa dia di jebloskan ke penjara.
·         Krisis               : Hukuman seumur hidup napi muda karena membom ikan di dalam                                                        waduk dan ternyata ada mayat yang mengapung karena terkena bom.
·          Reaksi             : Napi kawakan tercengang dan tertawa akan penjelasan napi muda
              tersebut.
·         Koda               : Situasi kembali normal dan mereka berbincang-bincang dalam  
                          penjara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar